Rindu itu tak dapat diungkapkan
Rindu itu sesak didada
Rindu itu menyedihkan
Rindu itu lama tak berjumpa
Rindu itu tanda cinta
Rindu itu ingin bertemu
Ya, rindu
Saat kita berbicara tentang rindu ada kalanya hati ini ikut bergetar. Bergetar saat rindu ini tak terbendung karna belum terlaksana. Saat rindu mulai terpenuhi air mata haru terkaca saat rindu ramadhan dan ramadhan pun datang. Dibalik garis senyum ada sesak sedih ingin bertemu .. aah mungkin ini biasa dirasakan kami sang pejuang IPK yang harus tinggal sederhana di gubuk pinggiran gedung gedung elit perkuliahan . Jauh dari hiruk pikuk kemanjaan dan barang mewah. Ingat sangat saat saat ramadhan , teraweh bareng, dibangunin sahur, menanti azan bersama, ngabuburit, bahkan buka bareng, sungguh momen indah yang jika kita mengingatnya mata ini tak berhenti berharap rinduku pun datang. " pulang" kata yang miris sekali tuk didengar. Apakah ini curhatan colongan? Oh tidak ini hanyalah kisah anak kostan yang memilukan. Buka dengan segelas air dan sahur kesiangan, malam ditemani kertas kerta penuh format dan siang ditemani nyanyian para guru besar yang mampu membuat kami tertidur pulas. Namun, tak semua anak kostan punya kisah yang saat mendengarnya geleng kepala. Lihat saja para wanita dengan jilbab panjang dan pakaian menyeret tanah, pria celana gantung dengan jenggot tipis, para jomblo yang selalu setia dengan Al- Quran sungguh pemandangan yang luar biasa . Bayangkan mereka sungguh menjadikan Al- Quran pedoman hidup dan mengikuti sunnah Rasulullah yang membuat hati mereka adem bingits. Hidup teratur, IPK tinggi, disegani, dan jika diperhatikan selalu tersenyum dan bahagia tak perduli kita kenal atau tidak pasti tetap senyum. Saat ditanya kenapa senyum jawabannya senyum itu ibadah .. kata kata yang membuatku senyum senyum sendiri. Apakah mereka juga merasakan rindu seperti kita? Oh tentu saja bahkan mereka lebih rindu dibanding kita. Kitasaja yang tak tahu bagaimana mereka mengekspresikan kerinduannya. Pernah, seorang ukhti berbagi cerita bahwa cara ekspresi rindu itu ya kita doakan, semoga rindu ini bisa lega. Menangis di 1/3 malam dan berharap agar rindu tersampaikan ..so sweet banget deh.. setelah menangis, bagaikan magic dipagi hari langsung tersenyum membawa kebahagiaan..
Rindu.. rindu.. susah ditebak dan terus ada dihati
Rindu itu sesak didada
Rindu itu menyedihkan
Rindu itu lama tak berjumpa
Rindu itu tanda cinta
Rindu itu ingin bertemu
Ya, rindu
Saat kita berbicara tentang rindu ada kalanya hati ini ikut bergetar. Bergetar saat rindu ini tak terbendung karna belum terlaksana. Saat rindu mulai terpenuhi air mata haru terkaca saat rindu ramadhan dan ramadhan pun datang. Dibalik garis senyum ada sesak sedih ingin bertemu .. aah mungkin ini biasa dirasakan kami sang pejuang IPK yang harus tinggal sederhana di gubuk pinggiran gedung gedung elit perkuliahan . Jauh dari hiruk pikuk kemanjaan dan barang mewah. Ingat sangat saat saat ramadhan , teraweh bareng, dibangunin sahur, menanti azan bersama, ngabuburit, bahkan buka bareng, sungguh momen indah yang jika kita mengingatnya mata ini tak berhenti berharap rinduku pun datang. " pulang" kata yang miris sekali tuk didengar. Apakah ini curhatan colongan? Oh tidak ini hanyalah kisah anak kostan yang memilukan. Buka dengan segelas air dan sahur kesiangan, malam ditemani kertas kerta penuh format dan siang ditemani nyanyian para guru besar yang mampu membuat kami tertidur pulas. Namun, tak semua anak kostan punya kisah yang saat mendengarnya geleng kepala. Lihat saja para wanita dengan jilbab panjang dan pakaian menyeret tanah, pria celana gantung dengan jenggot tipis, para jomblo yang selalu setia dengan Al- Quran sungguh pemandangan yang luar biasa . Bayangkan mereka sungguh menjadikan Al- Quran pedoman hidup dan mengikuti sunnah Rasulullah yang membuat hati mereka adem bingits. Hidup teratur, IPK tinggi, disegani, dan jika diperhatikan selalu tersenyum dan bahagia tak perduli kita kenal atau tidak pasti tetap senyum. Saat ditanya kenapa senyum jawabannya senyum itu ibadah .. kata kata yang membuatku senyum senyum sendiri. Apakah mereka juga merasakan rindu seperti kita? Oh tentu saja bahkan mereka lebih rindu dibanding kita. Kitasaja yang tak tahu bagaimana mereka mengekspresikan kerinduannya. Pernah, seorang ukhti berbagi cerita bahwa cara ekspresi rindu itu ya kita doakan, semoga rindu ini bisa lega. Menangis di 1/3 malam dan berharap agar rindu tersampaikan ..so sweet banget deh.. setelah menangis, bagaikan magic dipagi hari langsung tersenyum membawa kebahagiaan..
Rindu.. rindu.. susah ditebak dan terus ada dihati
Komentar
Posting Komentar