Paper
Biofisika dan Mekanika Tanah
Cynthia Manda Sari
05021281621047
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTANIAN
JURUSAN TEKNOLOGI
PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2017
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Mekanika
Tanah adalah suatu cabang ilmu yang mempelajari mengenai sifat fisik dan
mekanika tanah serta perilaku masa tanah bila menerima bermacam- macam gaya.
Mekanika tanah banyak diaplikasikan dalam ilmu sipil, pertambangan maupun
pertanian sebagai pondasi untuk mendukung struktur bangunan dan tanggul-
tanggul, sebagai bahan bangunan tanah atau rancangan bangunan jalan raya,
sebagai bangunan pertanian, jalan masuk tambang dan sebagainya. Aktivitas-
aktivitas tersebut menimbulkan permasalahan yang dapat diselesaikan dengan
menerapkan dasar- dasar mekanika tanah.
Pada
suatu keruntuhan akibat geser, tegangan- tengan yang timbul didalam sistem
tanah melebihhi kekuatan tanah yang mengakibatkan runtuhnya sistem tersebut.
Keruntuhan ini terjadi sebagai akibat meningkatnya tegangan- tegangan sepanjang
bidang runtuh atau akibat menurunnya kekuatan tanah sepanjang bidang tersebut.
Adanya perubahan distribusi tegangan oleh beberapa faktor menyebabkan tegangan
meningkat. Kekuatan tanah seringkali menurun selama terjadinya gempa bumi,
akibat tanah mengalami suatu kondisi pembebanan siklus.
Deformasi
yang terlalu besar dari suatu sistem pondasi menjadikan bangunan tidak berguna.
Besarnya penurunan yang dianggap dapat ditolerir bergantung dari fungsi
bangunan tersebut. Deformasi yang tidak diinginkan disebabkan oleh pengembangan
ataupun oleh kompresi tanah. Tanah lempung tertentu mengembang apabila
kandungan air tanah meningkat dan ini dapat mengakibatkan pondasi dan dinding
penahan mengalami deformasi yang terlalu besar. Banyak tanah sangat peka
terhadap pembekuan air dan mengembang selama temperatur beku, menyebabkan
kerusakan pada jalan raya, pondasi gedung, dinding penahan, bangunan pertanian
lainnya. Karena itu, suatu tindakan yang mencukupi harus dibuat untuk mencegah
kerusakan akibat tanah yang mengembang.
Klasifikasi tanah
ditentukan oleh sifat fisik tanah yang akan mempengaruhi komposisi tanah.
Setiap tanah mempunyai jenis dengan sifat- sifat yang berbeda, maka mempunyai
perlakuan yang beda. Pemadatan tanah
dilakukan untuk menjaga stabilitas dan kekuatan tanah. Ketika suatu tanah
diberi gaya aktif akan menimbulkan tegangan efektif dan didistribusikan untuk
mempengaruhi stabilitas dan kekuatan tanah.
Mahasiswa teknik
pertanian diharapkan memahami tentang mekanika tanah untuk menstabilkan tanah
(agar setiap partikel tidak bergerak), agar bila diberi gaya luar ikatan antar
partikel mudah terbongkar dan beban maksimum yang dapat ditahan oleh tanah.
Sifat- sifat fisik tanah mempunyai pengaruh terhadap stabilitas tanah, seperti
tekstur, struktur, bulk density, kadar air, porositas, konsistensi tanah, dan
permeabilitas.
Oleh karena itu perkiraan
dan pendugaan terhadap kemungkinan adanya penyimpangan dilapangan dari kondisi
ideal pada mekanika tanah sangat penting dalam perencanaan pondasi yang benar.
Agar
suatu bangunan pertanian sempurna, maka seorang insinyur teknik pertanian harus
mampu membuat perkiraan dan pendugaan yang tepat tentang kondisi tanah
tersebut.
1.2.Tujuan
Adapun tujuan paper Biofisika dan Mekaniak
Tanah adalah untuk mengetahui dan
memahami mekanika tanah dan stabilitas tanah.
BAB
2
PEMBAHASAN
2.1.
Permeabilitas
Permeabilitas merupakan
sifat suatu bahan berongga yang memungkinkan air atau cairan untuk melewati,
menembus, atau merembes melalui hubungan antar pori. Bahan yang memiliki pori kontinu
disebut tembus (permeable). Bahan yang memiliki pori besar memiliki tingkat
permeabilitas tinggi. Kerikil mempunyai sifat permeabilitas yang tinggi,
sedangkan lempung kaku mempunyai sifat dapat tembus yang rendah sehingga lempung tidak dapat
tembus (impermeable). Hukum pengaliran air melalui tanah dikenalkan oleh Darcy
(1856) yang mendemonstrasikan percobaannya untuk aliran laminer dalam kondisi
tanah jenuh. Kecepatan aliran dan debit air per satuan waktu adalah
proporsional dengan gradien hidrolik. Aliran melalui pori merupakan kecepatan
sebenarnya atau kecepatan aktual, sehingga kecepatannya lebih besar dari
kecepatan aliran.
Tanah dengan permeabilitas tinggi dapat
menaikkan laju infiltrasi sehingga menurunkan laju air larian. Permeabilitas
merupakan pengukuran hantaran hidraulik tanah. Hantaran hidraulik tanah timbul
karena adanya pori kapiler yang saling bersambungan dengan satu dengan yang
lain. Adapun faktor yang mempengaruhi permeabilitas adalah tekstur, struktur,
porositas, viskositas, gravitasi. Sedangkan faktor yang dipengaruhi oleh
permeabilitas adalah drainase, infiltrasi, pengolahan, perkolasi, erosi dan
evaporasi.
2.2.
Stabilitas dan Pemadatan
Pemadatan
merupakan suatu usaha mekanik yang dilakukan agar butir- butir tanah merapat.
Pada saat pemadatan dilakukan maka volume tanah akan berkurang, volume pori
berkurang namun volume butir tidak berubah. Stabilitas tanah diperlukan apabila
tanah tersebut mempunyai sifat- sifat yang jelek dan dilakukan ketika akan
merencanakan suatu konstruksi. Stabilitas tanah dapat terdiri dari salah satu
atau gabungan pekerjaan- pekerjaan. Pemadatan termasuk salah satu cara dalam
stabilitas tanah. Proses pemadatan tanah dilakukan untuk menaikkan kekuatannya,
memperkecil pemampatannya dan daya rembes airnya, serta memperkecil pengaruh
air terhadap tanah tersebut. Pemadatan tanah dilakukan dengan mengeringkan
tanah tersebut , ditambahkan air, dan homogenkan campuran butiran- butiran
halus tersebut bersama bahan- bahan stabilisasi lainnya. Stabilisasi tanah
bertujuan untuk memperoleh kekuatan mekanis atau stabilitas jangka panjang
seperti memperkuat lapisan dasar badan jalan atau landasan. Adapun empat
variable pemadatan tanah yaitu usaha pemadatan, jenis tanah, kadar air, dan
angka pori.
Konsep tekanan tanah aktif dan pasif
sangat penting untuk masalah- masalah stabilitas tanah, pemasangan batang
batang penguat pada galian, desain dinding penahan tanah, dan pembentukan
tahanan tarik dengan memakai berbagai jenis peralatan angkur. Permasalahan di
sini hanyalah semata mata untuk menentukan faktor keamanan terhadap keruntuhan
yang disebabkan oleh gaya lateral. Pemecahan diperoleh dengan membandingkan
nilai gaya- gaya (kumpulan gaya- gaya yang bekerja).
2.3.
Kuat Geser Tanah
Kuat
geser tanah merupakan kemampuan tanah melawan tegangan geser yang timbul dalam
tanah. Kuat geser tanah dapat diartikan sebagai gaya perlawanan yang dilakukan
oleh butir- butir tanah terhadap desakan atau tarikan. Kekuatan tanah untuk
memikul beban- beban atau gaya yang dapat menyebabkan kelongsoran, keruntuhan,
gelincir, dan pergeseran tanah juga disebut sebagai kuat geser tanah. Parameter
kekuatan geser tanah di terapkan dalam daya dukung tanah, stabilitas lereng,
dan tegangan lateral. Perlawanan geser tanah terdiri atas gesekan inter tanah
butir kasar, lekatan (kohesi) lempung, dan kombinasi gesekan lekatan.
Kuat geser tanah sangat dipengaruhi
oleh beberapa faktor seperti tekanan efektif atau tekanan antar butir,
kemampuan partikel atau kerapatan, saling keterkuncian antar partikel, sedimentasi
partikel yang terjadi secara alamiah atau buatan, dan daya tarik antar partikel
atau kohesi. Faktor yang mempengaruhi kuat geser tanah (pengaruh lapangan)
yaitu keadaan tanah, kadar air, dan jenis beban dan tingkatannya. Sedangkan
faktor yang mempengaruhi kuat geser tanah (pada saat pengujian di laboratorium)
yaitu metode pengujian, gangguan terhadap contoh tanah, kadar air, dan tingkat
regangan. Ada beberapa metode yang digunakan dalam menentukan kuat geser tanah
yaitu pengujian geser langsung, pengujian triaksial, dan pengujian tekan bebas.
2.4.
Daya Dukung Tanah
Daya dukung tanah adalah kemampuan
tanah tanah memikul tekanan atau tekanan maksimum yang diijinkan bekerja pada
tanah pondasi. Daya kemampuan pada batas runtuh merupakan daya dukung ultimit.
Untuk mendukung daya dukung tanah maka dapat dilakukan dengan pembuatan
pondasi. Pondasi merupakan bagian dasar terpenting dalam suatu bangunan. Dalam
pembuatan pondasi dibutuhkan daya dukung tanah, proses distribusi tegangan di
bawah tanah didaerah pembebanan, memungkinkan terjadinya penurunan pondasi,
karena adanya pengaruh air tanah dan juga getaran. Beberapa bentuk pondasi
langsung yaitu persegi, bulat, lajur. Yang mempunyai pengaruh terhadap daya
dukung tanah ultimit suatu tanah yaitu nilai parameter tanah, kedalaman
pondasi, ukuran dan bentuk pondasi, sifat tanah terhadap penurunan, dan
kedalaman muka air tanah. Berdasarkan lunak kerasnya tanah atau padat kurang
padatnya tanah terdapat dua kondisi sifat penurunan jika diberi beban berangsur
naik.
2.5. Penurunan Pondasi Dangkal
Jika lapisan tanah dibebani, maka tanah akan mengalami
regangan atau penurunan (settlement). Regangan yang terjadi dalam tanah
ini disebabkan oleh berubahnya susunan tanah maupun oleh pengurangan rongga
pori/air di dalam tanah tersebut. Jumlah dari regangan sepanjang kedalaman
lapisan merupakan penurunan total tanah. Penurunan akibat beban adalah jumlah
total dari penurunan segera dan penurunan konsolidasi. Penurunan segera dan
konsolidasi terjadi hampir bersamaan pada tanah berbutir kasar. Penurunan
konsolidasi (consolidation settlement) terjadi pada tanah berbutir
halus memerlukan waktu, yang lama. Perkuatan tanah didefinisikan sebagai suatu
inklusi (pemasukan/ penggabungan) elemen-elemen penahan ke dalam massa tanah yang
bertujuan untuk menaikkan perilaku mekanis massa tanah. Perkuatan tanah telah
banyak dipakai sejak 20 tahun ini karena secara teknis menarik dan efektif
dalam pemakaian biaya. Manfaat perkuatan tanah ini adalah lebih nyata pada lapangan
dimana kondisi tanah pondasinya jelek dan areanya marginal sehingga apabila
digunakan teknik perbaikan tanah yang lainnya umumnya akan lebih mahal. Pada
dasarnya, sistem perkuatan tanah terdiri atas tiga komponen utama yaitu : Perkuatan
(perkuatan), Backfill (timbunan), Facing element. Sebagian
besar dari perkuatan yang sekarang ini dipakai umumnya adalah inextensible dimana
perkuatan ini runtuh (rupture) pada regangan yang jauh lebih rendah dari
yang diperlukan untuk menyebabkan kehancuran tanah, terkecuali beberapa macam geotextile
yang extensible yang runtuh pada large deformation. Karena
perkuatan yang extensible umumnya memiliki modulus elastisitas yang
lebih rendah dari yang inextensible, sehingga diperlukan regangan tanah
yang lebih besar untuk memobilisasi efek perkuatan.
Perkuatan dengan modulus yang tinggi akan menahan
deformasi tanah dalam arah yang sejajar dengan sehingga terdapat anisotropic
cohesion atau bertambahnya confining pressure pada bidang yang tegak
lurus dengan perkuatan. Transfer beban antara tanah dan perkuatan bekerja
melalui dua mekanisme dasar, yaitu tahanan friksi dan tahanan pasif (bearing
capacity). Kedua mekanisme ini bekerja secara bersama sehingga menghasilkan
material komposit yang koheren dan lebih stabil. Pada umumya penggunaan geotextile
dalam aplikasi geoteknik memiliki salah satu dari kelima fungsi berikut : Separasi
(separation), Filtrasi (filtration), Drainase (drainage), Perkuatan
(reinforcement.) Manfaat perkuatan dengan geotextile adalah
menyediakan stabilitas kekuatan tanah sampai suatu waktu dimana tanah lunak di
bawah timbunan mengalami konsolidasi (dan meningkatnya kekuatan geser tanah)
sampai mempunyai cukup kekuatan untuk menahan beban timbunan di atasnya.
BAB
3
KESIMPULAN
DAN SARAN
3.1. Kesimpulan
1.
Mekanika Tanah adalah suatu cabang ilmu
yang mempelajari mengenai sifat fisik dan mekanika tanah serta perilaku masa
tanah bila menerima bermacam- macam gaya.
2.
Tanah dengan permeabilitas tinggi dapat
menaikkan laju infiltrasi sehingga menurunkan laju air larian.
3.
Proses pemadatan tanah dilakukan untuk
menaikkan kekuatannya, memperkecil pemampatannya dan daya rembes airnya, serta
memperkecil pengaruh air terhadap tanah tersebut.
4.
Kuat geser tanah sangat dipengaruhi oleh
beberapa faktor seperti tekanan efektif atau tekanan antar butir, kemampuan
partikel atau kerapatan, saling keterkuncian antar partikel, sedimentasi
partikel yang terjadi secara alamiah atau buatan, dan daya tarik antar partikel
atau kohesi.
5.
Penurunan konsolidasi (consolidation
settlement) terjadi pada tanah berbutir halus memerlukan waktu, yang
lama.
3.2. Saran
Adapun saran
terhadap mata kuliah biofisika dan mekanika tanah yaitu agar setiap mahasiswa
lebih memahami dan mengulang pelajaran di rumah dan semoga ilmu biofisika dan
mekanika tanah dapat diterapkan dan diaplikasikan pasca kampus.
DAFTAR
PUSTAKA
Das, Braja M, 1999, Shallow Foundation:
Bearing Capacity and Settlement, CRC Press, Sacramento: California.
R.F. Craig, Budi Santoso S.1996.Mekanika
Tanah.Erlangga:Jakarta
M.J.Smith,Ir.Elly Madyanti.1992.Mekanika
Tanah.Erlangga:Jakarta
Joseph
E.Boules, John K.Hainim.1991.Sifat- sifat fisis dan geoteknis tanah.Erlangga:Jakarta
Ir.Sunggono K.H.2001.Mekanika Tanah.Penerbit
Nova:Bandung
Komentar
Posting Komentar