Bukan Aku

Namun Bukan Aku
.
Tak lagi terdengar berisik sekitar di telingaku. Tentu, karena hujan mendominasi pikiran dan hatiku. Bukan karena aku jatuh pada hujan, namun seluruh rasa ku sandarkan pada ribuan rintik hujan di sana. Rasa yang selalu ada di hati , pergi lalu kembali menetap lebih lama.    Punyakah aku seseorang di sampingku? ya, aku punya. Siapakah dia? hanya teman, tak hanya satu namun banyak. Waktu berkata pada sang hujan tentang rindunya pada sahabat. Meskipun waktu sendiri namun ia punya sahabat yang menyayanginya. Sedangkan hujan selalu turun bersama jutaan hujan lain, namun ia merasa sendiri dalam kekosongan ruang hampa. Tuk apa hujan turun jika akhirnya merasakan kesendirian.. Lihatlah senyum mereka yang terlontar diantara banyak insan namun bukan aku.

Komentar